SMK Budi Mulia Pakisaji, Jurusan - Tepat pada hari Sabtu, 11 Februari 2023 diadakanlah suatu event yaitu FRESH (Festival For Education And In Togetherness) ke 10, di SMK BUDI MULIA PAKISAJI. Kegiatan ini dilakukan setiap 1 tahun sekali. Fresh ini baru diadakan kembali setelah 2 tahun berhenti karena pandemi covid-19. Sebelum hari H, dari jauh hari setiap kelas mempersiapan untuk menampilkan sebuah pentas seni yang akan di tampilkan saat perayaan event fresh tersebut.
Kelas 11 multimedia mempersiapkan dengan matang, mulai dari mencari reverensi, menyusun tema, mencari lagu, mencari gerakan, mencari alat dan bahan yang dibutuhkan untuk pementasan, dan lain sebagainya. Di balik proses itu semua tidak mungkin kalau kita tidak bertengkar karena perbedaan pendapat. Pada akhirnya kita menemukan suatu tema yang berjudul SELAT KERINDUAN.
Cerita ini terinspirasi dari kelas kita sendiri yang saling berbeda pendapat dan tidak mau mengalah satu sama lain. Dari itulah kami mengangkat cerita 2 suku, yaitu Bali dan Jawa. Kita lebih memilih suku Bali dan Jawa di karenakan ada beberapa faktor tersendiri, salah satu faktornya yaitu masalah kostum. Dari suku Bali dan Jawa yang saling melengkapi satu sama lain, mereka bersatu untuk menjaga desa supaya terus aman dan makmur.
Setiap pagi para pekerja dan ibu rumah tangga memulai pekerjaan dengan senang, para petani pergi ke sawah, guru berangkat untuk mengajar muridnya, pedagang pun berjalan menjajakan dagangannya. Siswa pergi ke sekolah untuk mencari ilmu, dan para ibu-ibu pergi untuk berbelanja.
(Di sekolah)
Bapak guru dan murid memulai pelajaran dengan melakukan senam sehat bersama, mereka mengikuti gerakan apa yang telah dicontohkan oleh gurunya.
(Di sawah)
2 orang petani sedang bekerja sama, ada yang menanam padi dan ada yang memanen padi.
(Di pedagang)
ada 6 orang, satu orang berperan sebagai penjual dan 5 orang lainnya berbelanja.
Suasana terpantau aman, nyaman, dan damai. Tidak berselang lama, muncullah percikan pertengkaran dari masing-masing kegiatan.
Pertengkaran itu di sebabkan oleh roh jahat yang di perankan oleh Ari Aldo Saputra. Yang awalnya murid-murid bersemangat melakukan senam, menjadi malas dan lebih memilih bermain game. Para petani saling ricuh akibat salah satu petani salah memanen padi, yang seharusnya padi itu baru di tanam tiba-tiba di panen. Suasana di rombong dagangan Pak Oman memanas karena Febriyanti dan Bunga saling berebut satu jenis sayuran. Pak lurah desa setempat yang mengetahui ada kericuhan di sawah, akhirnya mendatangi para petani dan menyuruh mereka untuk pulang. Istri pak lurah yang mengetahui ada kericuhan di gerobak dagangan Pak Oman pun mendatangi dan melerai kedua ibu-ibu yang sedang bertengkar, dan akhirnya menyuruh untuk pulang ke rumah masing-masing. Sedangkan di sekolah, Pak Becky marah besar ke muridnya di karenakan muridnya keasikan bermain game dan pada akhirnya para murid di pulangkan.
Pada sore hari, Pak lurah mendatangi rumah sesepuh untuk meminta saran. Sesampainya di rumah sesepuh, Pak lurah pun di beri nasehat supaya tidak terus-menerus mencari ketenaran di dunia maya. Dan pada akhirnya sesepuh menyuruh pak lurah membuat woro-woro yang berisikan tentang pembuatan jolen untuk sesucian. Para warga sedang berkumpul di rumah Pak lurah dan membuat jolen. Di sisi lain ada satu roh jahat dan dua roh baik sedang beradu kekuatan.
Naas akhirnya roh jahat kalah dan di suruh tobat. Keesokan paginya, desa EmEm mengadakan sesucian kedua adat. Suku Jawa yang di sucikan dengan air kendi. Dan suku Bali yang di sucikan dengan air bunga 7 rupa. Setelah sesucian selesai, purak jolen pun di mulai. Setelah acara sesucian ke dua suku pun damai kembali seperti dulu lagi.
Dapat mengambil dua kesimpulan dari cerita kita, yang pertama ketenaran tidak dapat menjanjikan kemajuan ataupun perdamaian melainkan ketenaran hanya menjerumuskan ke dalam hal buruk saja. Yang ke dua saling menghargai dan menghormati satu sama lain itu sangatlah penting, jangan sesekali meremehkan.
By: Dea Mutia Nur Aisyah & Widya Dian Suwito
SMKBM MM Fresh 10